Siapa dia? Tokoh Dibalik kesuksesan Indarung Football Academy (IFA) U 13 mendunia
Padang, IndonesiaEkspres.com – Mengupas sebuah perjuangan untuk bisa tampil di tingkat nasional, setelah kembalinya tim IFA U 13 mengikuti ajang sepakbola Piala Menpora, yang berlangsung di Tangerang Banten pada tanggal 9 sampai 12 Oktober 2025 yang lalu.

Penulis bertemu dengan head coach IFA U 13 Yandri Sikumbang (20/10),dan mengobrol tentang kesuksesan tim IFA U 13 dalam meraih satu tiket untuk mewakili Indonesia ke IFFC Kuala lumpur Malaysia, pada bulan Desember 2025 mendatang, yang merupakan tim dari Sumbar, bahkan satu satunya perwakilan dari pulau Sumatera.
Dalam obrolan tersebut, ada hal menarik perhatian yang diceritakan Yandri kepada penulis, tentang bagaimana perjuangan dan pengorbanan sosok manajer di tim IFA U 13, yang luar biasa dari awal perjalanan sampai suksesnya tim IFA U 13 ini.
Penulis yang penasaran dengan hal ini,melalui Yandri dihubungilah sosok manajer tersebut via telepon, untuk dilakukan wawancara di suatu tempat yang telah disepakati.
Beliau adalah Rio Putra, yang merupakan anggota kepolisian berpangkat Aipda,berdinas di Polsek Lembah Gumanti Polres Solok Polda Sumbar, begitu beliau mengungkapkan perkenalan singkat dengan kita.
Selanjutnya penulis mengupas dengan pertanyaan, selaku manajer tim,bagaimana cara dan apa saja pengorbanan beliau dalam memperjuangkan, sehingga tim IFA U 13 dapat meraih prestasi yang membanggakan.
Dijelaskan oleh Aipda Rio Putra bahwa,” awal perjalanan tim IFA U 13 dengan mengikuti babak kualifikasi Piala Menpora regional Sumbar pada bulan Agustus yang lalu, yang dilaksanakan di lapangan sepakbola BBC Batung Taba, Alhamdulillah tim IFA U 13 berhasil menjadi salah satu finalis, yang mendapatkan kesempatan mewakili Sumbar di tingkat Nasional Piala Menpora pada bulan Oktober tanggal 9-12 kemaren”, ujarnya.
Dari sinilah semuanya berawal, bagaimana perjuangan dan pengorbanan Rio untuk bisa memberangkatkan tim IFA U 13, yang membutuhkan dana/biaya yang sangat besar.
” Kita berangkat dengan biaya mandiri, dengan mengumpulkan semua wali/orang tua pemain yang akan berangkat, untuk menghitung semua biaya yang kita butuhkan”, ungkapnya.
“Kita mencoba mengusulkan minta iyuran kepada semua orang tua,tapi kita tahu bahwa tidak semua orang tua pemain yang mampu untuk membayar per anak”, terangnya.
” Dari situ saya berfikir keras,di satu sisi ini adalah kesempatan bagi anak anak IFA U 13 untuk menambah pengalaman,namun disisi lainnya,kita juga tidak mau juga memberatkan orang tua mereka “, tukasnya.
“Singkat cerita, disepakati iyuran anak diperkecil (nominal tak di sebutkan),tapi kita dari pengurus harus mencari tambahan dari luar, dengan cara membuat proposal “, paparnya.
” Pada saat kita memasukan ke berbagai orang maupun instansi,ada yang mau membantu dan ada pula yang menolak, tapi semua bukan halangan bagi kita, justru malah jadi pemicu dan bertekad, kalau kita bisa dan mampu dengan membawa niat baik”, ucapnya liris.
” Alhamdulillah..berkat usaha dan kerja sama pengurus,kita bisa berangkat ke Nasional dengan biaya yang pas pasan,dan kita punya trik agar efisien biaya pengeluaran, dengan cara membawa kebutuhan logistik seperti beras, kompor,alat alat masak dan perbagai kebutuhan kita selama disana”, ungkapnya.
” Selama pertandingan,anak anak kita dukung dengan doa, bahkan saya pribadi berkorban memberikan bonus kepada tim untuk penyemangat anak-anak kita setiap pertandingan dari uang pribadi ” pungkasnya.
Sebelum akhir wawancara, Rio mengatakan,” bukannya tidak ada support dari pihak yang terkait,atau Pemko sendiri, tapi kita dari pengurus tidak mengetahui mekanisme dan cara mengurusnya”.
Kita berharap dengan membagikan pengalaman ini,akan ada jalannya untuk meneruskan perjuangan tim IFA U 13 melanjutkan perjalanan di IFFC Kuala lumpur Malaysia pada bulan Desember mendatang, karena ” Kesempatan tak menunggu waktu,tapi waktu itulah untuk menjadi kesempatan”, pungkasnya mengakhiri.(Fendy Jambak)

